Banyuwangi – Setelah melakukan upaya pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya secara intensif hingga hari kelima, Minggu (5/7) sekitar Pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jenazah di sektor 3 pencarian.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS, R. Eko Suyatno selaku SMC dalam Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya ini mengatakan bahwa jenazah tersebut ditemukan oleh tim KRI Tongkol 517 dalam kondisi terapung di perairan sekitar koordinat 08º 18,532’ S 114º 26,687’ E.
Lokasi penemuan jenazah ini berjarak sekitar 5,7 hingga 6 mil laut dari lokasi kejadian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Meskipun kondisi gelombang di lokasi penemuan jenazah cukup tinggi, namun evakuasi berhasil dilakukan dengan menggunakan perahu karet KRI Tongkol 517.
Setelah dievakuasi ke darat melalui dermaga Pusri, selanjutnya jenazah yang ditemukan tersebut dibawa ke RSUD Blambangan guna dilakukan langkah-langkah identifikasi oleh tim BIDDOKKES POLDA Jatim.
“Hasil identifikasi awal yang dilakukan oleh tim BIDDOKKES POLDA Jatim, yaitu jenazah korban yang ditemukan ini berjenis kelamin laki-laki, tinggi badan sekitar 170 cm, menggunakan kaos oblong warna biru dan celana pendek warna cokelat,” terang Eko Suyatno.
Lebih lanjut Eko Suyatno menjelaskan bahwa Sudah dilakukan langkah-langkah sesuai prosedur dengan pemberian label di dalam body pack, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi manakala antem-mortem dilakukan.
Sementara itu, Danguspurla Koarmada II menyampaikan bahwa sejak Sabtu (5/7) malam, KRI Fanildo bersama tim survei PUSHIDROSAL telah bekerja hingga saat ini di lokasi. Untuk meyakinkan kembali fix datum, akan didatangkan KRI Sika dari PUSHIDROSAL yang memiliki kemampuan operasi survei dan pemetaan hidro-oseanografi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada hari kelima operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya ini, tim SAR gabungan telah mengerahkan sekitar 612 orang personel gabungan, beserta dengan sejumlah Alut SAR udara, laut, darat dan bawah permukaan.
Dalam pencarian di laut, daerah penyisiran diperluas hingga sejauh 30 mil laut ke arah selatan. Ada penguatan satu Alut dari Guspurla Koarmada II, yaitu KRI Marlin yang pada hari kelima pencarian ini telah bergabung dan melaksanakan operasi pencarian.
Kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat melakukan pencarian, yaitu kondisi cuaca perairan selat Bali yang tidak bersahabat. Dimana menurut data BMKG, cuaca berawan hingga hujan ringan, kecepatan angin berkisar diantara 4 – 20 knots, ketinggian gelombang di kisaran 0,5 – 2 meter, visibility 3 – 8 km, serta kecepatan arus 1,5 – 2 m/s ke arah selatan. (Ar/CB.1)